Tuberkulosis atau lebih di kenal
dengan TBC adalah penyakit yang hanya di derita oleh orang miskin. Padahal,
penderita penyakit ini diderita oleh siapapun tanpa memilih status seseorang sehingga
penderita enggan untuk berobat.
Tuberkulosis (Mycobacterium
Tubercolosis) ditemukan oleh Robert Koch (1843-1910) yang lebih dikenal dengan
nama TBC. Penyakit ini menular disebabkan oleh kuman TB (Mycrobacterium
Tuberkulosis), penyakit ini dapat disembuhkan tetapi masyarakat masih mengira
Tuberkulosis adalah penyakit guna-guna atau kutukan/kutukan penyakit keturunan.
Sebagian besar kuman TBC menyerang
paru, tetapi juga menyerang organ atau organ yang lainnya (misalnya: tulang,
kelenjar, kulit, dll). TBC menyerang siapa saja teurutama pada usia produktif
(15-50 tahun) dan anak-anak, TBC juga dapat menyebabkan kematian jika tidak
diobati segera.
Gejala-Gejala utama terkena Tuberkolusis :
1.
Batuk berdahak maupun tidak berdahak.
2.
Demam tidak terlalu tinggi.
3.
Berkeringat tanpa sebab terutama pada saat
sore-malam hari.
4.
Batuk berdahak tercampur darah.
5.
Nyeri dada.
6.
Nafsu makan menurun.
7.
Berat badan menurun.
Bakteri (kuman) Tuberkulosis
ditularkan melalui udara apabila penderita TB sedang baturtutk, ketawa, bersin
dan bernyanyi. Bakteri TBC akan bertahan di tempat tertutup yang gelap dan
lembab, kuman bisa mengendap dalam beberapa jam hingga bulan. Bakteri TB akan
mati dalam beberapa jam bila diudara yang terbuka apalagi bila terkena sinar
ultraviolet matahari.
Faktor Risiko Memudahkan Penularan TBC
1.
Pasien TBC paru dengan kuman positif pada
dahaknya.
2.
Jumlah percikan dalam udara dan lamanya
menghirup udara tersebut.
3.
Kontak erat dengan pasien TBC.
4.
Tinggal di daerah padat penduduk.
5.
Orang yang bekerja dengan bahan kimia yang
berisiko menimbulkan paparan infeksi paru-paru.
6.
Daya tahan tubuh yang rendah, seperti HIV/AIDS,
Usia Lanjut, Anak dan pada orang malnutrisi (gizi buruk). HIV merupakan factor
risiko yang paling kuat bagi terinfeksi TBC menjadi sakit TBC.
7.
Hanya sekitas 10% yang terinfeksi TBC akan
menjadi sakit TBC.
Pemeriksaan TBC yang digunakam
lebih dari 120 tahun selama 2 hari dengan 2 spesimen dahak, sejak tahun 2012
pemeriksaan TBC di sebut dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) membutuhkan waktu 90.
Dan juga bissa menilai resintesi obat rifampisi, pemeriksa yang lainnya berupa
Kultur dan Rontgen.
Pengobatan TBC sensitiv obat selama 6-8 bulan, yang terbagi
dalam dua tahap :
1.
Tahap awal (setiap 2-3 bulan)
2.
Tahap lanjut (3 kali seminggu 4-5 bulan)
Pengobatan Tidak Tuntas
menyebabkan Resisten :
1.
Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke
orang lain.
2.
Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat
kematian.
3.
Obat Anti TBC (OAT) bisa tidak dapat membunuh
kuman, sehingga pasien tidak bisa disembuhkan.
4.
Pengobatan lebih lama sekitar 2 tahun.
5.
Biaya pengobatan mencapai 200 kali lipat.
Mencegah Penularan TBC :
1.
Pasien TBC minumlah OAT secara lengkap dan
teratur sampai sembuh.
2.
Pasien TBC harus menutup mulutnya pada saat bersin
dan batuk.
3.
Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tetapi
dibuang pada tempat khusu dan tertutup.
4.
Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
antara lain :
-
Menjemur alat tidur.
-
Membuka jendela dan pintu setiap pagi agar udara
dab sinar matahari masuk.
-
Tidak merokok dan minum minuman keras.
-
Olahraga secara teratur.
Jika batuk, maka harus memiki Etiket Batuk berupa :
1.
Gunakan masker.
2.
Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan
lengan anda.
3.
Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan
tisu dan saputangan.
4.
Segera buang tisu yang sudah dipakai.
5.
Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan
sabun.
Comments