Tanggal 25 April adalah hari Malaria Sedunia, Indonesia
adalah Negara Endemik yang masih rentan akan penyakit Malaria. Saya di undang
oleh BloggerCrony untuk memberikan sosialisasi malaria yang di paparkan oleh DR.
Elizabeth Jane Soepardi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Vektor
& Zoonik. Walaupun 52% daerah di Indonesia sudah bebas dari Malaria tetap
saja peran kita sebagai masyarakat harus mencegah penyebarannya.
Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit yang
hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh
nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria
dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan dan semua golongan
umur, bayi, anak-anak ataupun orang dewasa.
Jenis-jenis Malaria :
1.
Malaria
Tropika : disebabkan oleh Plasmodium falciparum
dengan gejala demam yang timbul terus-menerus setiap hari. Jenis malaria ini
bisa menjadi berat yang menyebabkan kematian.
2.
Malaria Tertiana
: disebabkan oleh Plasmodium vivax
dengan gejala demam yang timbul (berulang) setiap 3 (tiga) hari.
3.
Malaria
Ovale : disebabkan oleh Plasmodium
Ovale.
4.
Malaria
Kuratana : Disebabkan oleh Plasmodium
malariae dengan gekala demam yang timbul (berulang) 4 (empat) hari.
5.
Malaria Knowlesi
: Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi.
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina menggandung parasite
kepada orang yang sehat. Nyamuk menggigit mulai dari jam 18.00-06.00. Ciri khas
waktu menghinggap atau mengigit posisi tubuh nyamuk menungging. Gejala-gejala yang ditimbulkan adalah demam,
menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan
nyeri otot atau pegal-pegal.
Penyakit malaria menyerang orang yang tinggal atau
berkunjung ke daerah endemis malaria. Tempat perindukan atau perkembang biak
nyamuk penular malaria antara lain genangan air yang bersentuhan dengan tanah
dan tidak mengalir termasuk bekas pijakan kaki hewan/kendaraan, rawa, sawah,
langoon, tambak yang tidak digunakan lagi, lekukan tepi sungai, bekas galian
tambang, dan lain-lain.
Bahaya dari Malaria berupa :
1.
Anemia : terjadi kekurangan darah pada penderita
malaria karena sel-sel darah merah banyak yang hancur dan dirusak oleh
plasmodium. Anemia kronis pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian pada bayi
yang dikandung dapat terjadi berat badan bayi rendah. Pada anak dapat
mempengaruhi kecerdasan otaknya.
2.
Manifetasi malaria berat dapat berupa demam
berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan,
kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian.
3.
Semangat kerja turun, kehilangan kesadaran.
Pemeriksaan dan pengobatan pada malaria :
1.
Pemeriksaan pada laboratorium (mikropis) selama
1-2 jam ataupun RDT (Radit Diagnostic Test) di sarana pelayanan kesehatan
selama 20-30 menit.
2.
Obat yang digunakan adalah ACT (Artemisinin
based Combination Theraphy) jenisnya adalah Dihidroartemisinin-piperakuin
ditambah dengan primakuin.
Mencegah penularan penyakit malaria berupa :
1.
Membersihkan lingkungan agar tidak menjadi
sarang nyamuk dengan cara :
-
Membersihkan lingkungan.
-
Melancarkan saluran air agar tidak tergenang.
-
Mengeringkan air yang tergenang.
-
Membersihkan lumut pada mata air atau danau.
2.
Mengurangi banyaknya nyamuk dengan cara :
-
Menebarkan ikan pemakan jentik nyamuk seperti :
gupi, ikan kepala timah, nila merah, mujair, dll).
-
Menebarkan lavarsida/racun jentik
-
Menanam tanaman pengusir nyamu
3.
Menghindari gigitan nyamuk dengan cara :
-
Tidur dengan menggunakan kelambu
-
Memakai obat anti nyamuk
-
Memasang kawat kasa pada lobang angina/ventilasi
rumah
-
Menjauhkan kandang ternak dari rumah
-
Apabila berada diluar rumah pada malam hari
pakai celana panjang, sarung, baju tangan panjang, dll.
4.
Menanam tanaman pengusir nyamuk berupa :
-
Kecombrang
-
Zodia
-
Tahi ayam/Marigold
-
Lavender
-
Sereh
Pengobatan dan pencegahan bagi para traveller apabila travelling
ke daerah endemis malaria dengan cara minum obat dosisiklin 1x1 kapsul/hari mulai
2 (dua) hari sebelum keberangkatan ke daerah malaria, sampai 4 minggu setelah
keluar dari lokasi tersebut.
Strategi Pemerintah dalam pegendalian penyakit malaria
adalah dengan cara mengeleminasi. Eleminasi malaria adalah suatu upaya untuk
menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi tertentu
bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vector wilayah
tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah
penularan kembali.
Comments