Masih ingat sama Kang Mus, salah satu tokoh sentral dari sinetron Preman Pensiun. Setelah Kang Bang menyatakan pension, Kang Mus melanjutkan tugas sebagai ketua preman menggantikan Kang Bahar. Cerita sinetron Preman Pensiun tentang sisi kelam kota Bandung yang menguasai daerah pasar, terminal, dan kaki lima. Sinetron Preman Pensiun mampu menjadi pusat perhatian bagi pecinta sinetron di Indonesia, karena latar cerita yang tidak biasa. Film Preman Pensiun, mampu mengobati rasa rindu para penggemar versi sinetron termasuk saya. Saya suka sama sinetronnya karena proses editing yang loncat-loncat dari scene satu dengan yang lain, dan juga karena cerita dan karakter-karakternya mengundang tawa para penontonnya.
Sinopsis
Di Film Preman Pensiun sambungan dari sinetronnya,
mengisahkan tentang para pemainnya yang sudah hijrah dan ada beberapa yang
masih menjadi preman terminal selama tiga tahun. Gobang (Dedi Moch
Jamasari)kembali ke pasar setelah tiga tahun pulang untuk membuka usaha
peternakan lele. Kehadiran Gobang disambut pertanyaan rekan-rekannya, seperti
Ujang (M Fajar Hidatullah), Bohin (Kris Tato), dan Didik (Andra Manihot).
Gobang ternyata ingin menyelidiki kasus pengeroyokan yang menewaskan adik
iparnya. Apakah Gobang menemukan pembunuh adik iparnya?
Selain seru dan menegangkannya penyelidikan tentang kematian
adik ipar yang dilakukan Gobang, kisah tentang keluar Muslihat (Epy Kusnandar)
dan Esih (Vina Ferina) pun menarik diikuti, termasuk pertemuannya kembalu
dengan Kinanti (Tya Arifin) anak Kang Bahar (almarhun Didi Petet). Kelucuan hubungan
Didik dan Imas (Soraya Rasyid) serta kekompakkan Pipit (Ica Naga) dan Murad
(Deny Firdaus) melengkapi kisah di film Preman Pensiun.
Kisah di film Preman Pensiun dibuat lebih kompleks namum tidak
meninggalkan ciri khas versi serial televisinya. Komedi satir yang dikemas
dalam dialog-dialog ringan dan pas, masih kental di sajikan di film Preman Pensiun
yang bisa disaksikan keluarga Indonesia.
Comments