Sudah musim di penghujan gini, banyak nyamuk yang sedang bersarang di penampungan air. Apalagi, banyak berita yang memberitakan penyakit Demam Berdarah. Pada saat ini Kemenkes mengajak para blogger untuk memberikan pengetahuan tentang DBD (Demam Berdarah Dengue) pada tanggal 07 februari di Kantkuu Argo Plaza Kuningan dengan narasumber dr Siti Nadia Tarmizi (Kementrian Kesehatan) dan dr Gia Pratama (Dokter dan Influencer) dan kami di kejutkan pada saat di tengah acara ada Ibu Nila Moelek (Menteri Kesehatan).
Demam Berdarah berasal dari Nyamuk Aedes Aegypti, nyamuknya berwarna
belang-belang hitam dan putih. Owh iya, jika nyamuk yang suka mengggit manusia
itu nyamuk betina ya. Nyamuk betina menghisap darah 2x sehari, telurnya
menghasilkan 30-150 telur per 2-3 hari. Spesies Aedes Aegypti bermetamorforsis
secara sempurna! Dari telur ke pupa yang kita biasa sebut encu atau
jentik-jentik, dan menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk banyak di musim dewasa karena, kelembapan dan suhu
optimum bagi nyamuk lebih panjang. Kasus DBD ini meningkat pada saat musim penghujan,
yaitu bulan Januari hingga Februari. Virus ini berkembang dengan cara membelah
diri, virus ini akan berpindah dari air liur nyamuk saat nyamuk menggigit
manusia.
Gejala-gejala DBD :
1.
Demam tinggi secara mendadak
2.
Nyeri atau sakit kepala
3.
Nyeri pada saat menggerakan bola mata dan juga
nyeri punggung
4.
Dan juga di sertai dengan bintik-bintik merah
tetapi tidak merata.
Cara mencegahnya dengan cara 3M plus lho yaitu :
1.
Menguras bak mandi atau genangan air, genangan
air yang dimaksud adalah air di ember, tempat penampungan air minum
(dispenser), penampungan air lemari es, dll.
2.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti drum, kendi, air toren, dll.
3.
Mendaurulang sampah, apalagi sampah plastik dan
botol sangat mengundang nyamuk apalagi sampah tersebut ada genangan airnya.
4.
Menabur bubuk larvasida di tempat penampungan
air yang sulit dibersihkan.
5.
Menggunakan obat nyamuk baik itu semprotan atau
bakar atau dalam bentuk lotion.
6.
Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti :
sereh, lavender, bunga kenanga, kemangi, dll.
7.
Mengatur pencahayaan dan ventilasi udara.
8.
Menghindari menggantung pakaian dalam rumah, itu
tempat istirahat para nyamuk.
9.
Melalukakan fogging (pengasapan), biasa jika
sudah melakukan ini kejadiannya sangat luar biasa.
Ada cara lain lho untuk mencegah nyamuk dengan cara membuat
Lavitrap, bahannya cukup sederhana hanya botol air kemasan bekas dengan ukuran
1.5L, plastic hitam, kain kasa, cutter. Cara membuatnya :
1.
Potong menjadi dan bagian botol kemasan yang
menyerupai corong tutupnya jangan di lepas ya.
2.
Bagian paling bawah botol di potong, sehingga
berbentuk pipa.
3.
Bagian atas botol dan bawah di satukan dan rekat
dengan lakban hitam.
4.
Dan tutup dengan kain kasa, dan rekatkan kasa
dengan steples lalu rekatkan lagi dengan lakban agar lebih kuat.
5.
Bungkus botolnya dengan plastic berwarna hitam,
agar mengundang nyamuk datang dan nyamuk suka dengan warna hitam.
6.
Rekatkan kembali dengan lakban warna hitam.
Sehabis membuat lavitrap, isi botol dengan mencampurkan air
dengan gula merah dan ragi. Taruh di sudut ruangan, tunggu 1-2 minggu. Jika telihat
jentik-jentik nyamuk maka kita harus kocok-kocok agar jentik-jentiknya mati
lalu di buang.
dr Gia Pratama menyatakan fase paling berbahaya adalah jika
pasien sudah dinyatakan sembuh akan tetapi trombosit terus menurun dan
berakibat pendarhan seperti mimisan. Pada fase ini, pasien harus waspada karena
bisa menyebabkan meninggal dunia.
Comments