Memotret Kaum Marginal di Jakarta





Teman-teman, apa sih marginal itu? Apakah seseorang yang  garis dibawah kemiskinan atau  memang hidup serba pas-pasan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, marginal adalah berhubungan dengan batas  dan berada di pinggir. Jadi, bisa diartikan sebagai sekelompok yang jumlahnya kecil yang terpinggiran dan bisa diartikan sebagai kaum Dhuafa.

Jakarta, adalah ibukota Negara yang kita harus perhatikan. Karena Ibu Kota adalah tonggak dari perekonomian dan menjadi indicator ekonomi untuk daerah sekitarnya. Seharusnya, dengan APBD yang dan selalu meningkat dari tahun ke tahun, seharusnya Jakarta bisa terbebas dari kemiskinan kota. Jika, di Ibu Kota saja banyak kaum marginal, bagaimana daerah di sekitar Jakarta? Hal ini, harus kita perhatikan dan YPM PLN sangat menyorot kaum marginal di Jakarta. Dan juga YPM PLN berharap para LSM dan Badan Zakat Nasional, turut andil dalam mengatasi kaum marginal di Jakarta.

YBM (Yayasan Baitul Maal) PLN, membahas diskusi public tentang hal ini. Dengan beberapa narasumber yaitu Salman Al Farisi selaku peneliti INDEF, M. Chozin Amirullah selaku pegiat social Turun Tangan, Bhima Yudistira selaku peneliti INDEF, Sabeth Abilawa Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEA) Jakarta, serta pihak pemerintahan yang diwakili oleh Dr. Mariana,  M.Si selaku Sekertaris Sosial DKI Jakarta. Acara ini diadakan pada tanggal, 07 Agustus 2019 di Rumah Makan Bumbu Desa Cikini Jakarta Pusat.

Dalam diskusi ini, dikemukakan oleh masing-masing narasumber memotret bagaimana kaum marginal. Di masa Gebernur Anis Baswedan, kaum marginal semakin lama semakin menurun tetapi menurunan angka kaum marginal hanya sedikit demi sedikit. Hanya 0.3% peningkatan kesejahteraan di Jakarta dalam 3 bulan selama 2019. YBM PLN mengajak kepada LSM atau Badan Zakat Nasional, agar lebih memperhatikan kaum marginal. Tidak hanya memberikan mereka materi, tetapi juga memberikan keterampilan atau memberikan modal kepada mereka. Agar, mereka bisa secara mandiri untuk mengatasi ekonomi mereka.

Tidak hanya dengan diberikan modal, kaum marginal harus ditingkatkan secara kualitas baik kesehatan, pendidikan, social, dan dakwah. Di dalam buku Peta Kinerja Pemerdayan Masyarakat di DKI Jakarta, program, YBM PLN menjelaskan bahwa 2018 telah menyalurkan ZISWAF sebesar Rp 17,37 milyar dari para muzakki dan donaturnya dan telah disalurkan kepada 49.534 jiwa penerima manfaat yang terdiri dari 35.705 penerima manfaat program Sosial Kemanusiaan, 5.500 jiwa penerima manfaat program kesehatan, 5.064 jiwa penerima manfaat program pendidikam, 1.654 jiwa penerima manfaat program ekonomi, serta 1.615 jiwa penerima manfaat program dakwah.

sudah jelaskan, potretan kaum marginal di Ibu Kota kita yang tercinta ini? Mari, kita dukung program-program pemerintah maupun LSM atau Bazis dalam mengatasi kemiskinan.
 


Sudah jelaskan, potretan kaum marginal di Ibu Kota kita yang tercinta ini? Mari, kita dukung program-program pemerintah maupun LSM atau Bazis dalam mengatasi kemiskinan.

Comments