Hallo teman-teman, hari ini aku akan membahas tentang Pendidikan. Sekali-kali ya, jika kalian suka aku akan membahas lebih detail lagi. Pada tanggal 25-30 November yang merupakan Hari Pekan Perpustakaan Kemendikbud yang membahas tentang “Kolaborasi Komunitas untuk Mewujudkan SDM Unggul”. Ternyata, Perpustakaan Kemendikbud telah berusia 15 tahun lho…
Narsumber yang hadir adalah Pak Ade Erlangga selaku Kepala Biro
Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), dan Pak Hasan Chabibie selaku Kepala
Pustekkom & Ahli Teknologi Pendidikan. Dari pemaparan tersebut ternyata,
bangsa Indonesia masih sangat minim untuk membaca. Menurut
data UNESCO, hanya sekitar 0,001 saja, jadi dari 1.000 orang hanya 1 orang yang
memiliki minat membaca.
Miris banget ya, dan banyak anak muda yang suka banget pergi
ke Mall atau lebih suka main gadget dibandingkan membaca buku. Padahal, buku
itu jembatan ilmu dan pengetahuan kita akan menjadi lebih setelah kita membaca
buku.
Pak Ade Erlangga mengatakan, “Guru punya andil yang amat besar guna
meningkatkan kecerdasan murid dengan cara membaca, dan guru juga lah yang
mengukir sejarah hidup seseorang. Maka dari itu seorang guru harus memiliki
karakter yang baik agar ilmu yang ditransfer kepada murid dapat diserapnya
dengan baik pula. Dan seorang guru pun harus memiliki sifat sabar dalam
membimbing muridnya, jangan mudah marah dalam mengajar. Misal saat anak murid
sering bertanya, maka jangan dianggap anak tersebut bodoh, cerewet, atau tidak
mengerti. Tapi justru sebaliknya, seorang murid yang banyak bertanya itu
menandakan bahwa ia punya minat dan ketertarikan untuk memahami materi yang diberikan
guru.”
Guru juga tidak boleh berkata kasar, dan jangan mengcap anak muridnya
sembarangan. Sebagai contoh, Guru mengatakan bahwa anak itu “nakal”. Maka, anak
itu akan menjadi nakal, bahkan lebih nakal dari sebelumnya. Jadi, setiap Guru
harus mempunyai karakter yang lembut dan penyabar agar muridnya bisa mencerna ilmu
yang diberikan.
Dan sekarang, sudah jaman
digilitasi sehingga anak-anak bisa di belajar di mana saja dan kapan saja. Walaupun
seperti itu, belajar dengan bertatap muka lebih efektif karena bisa membangun
karakter si anak. Dalam membentuk karakter murid ada yang
namanya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu gerakan pendidikan di
sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik),
olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik)
dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
Maka, peran kemendikbud
meluncurkan teknologi untuk para siswa bernama Rumah Belajar. Kalian, bisa cek
di https://belajar.kemendikbud.go.id
atau bisa melalui aplikasi. Di dalam aplikasi tersebut terdapat :
1. Sumber
Belajar
2. Kelas
Digital
3. Bank
Soal
4. Laboratorium
Masa
Nah, belajar semakin
menyenangkan kan kita tidak usah ke bimbel untuk belajar dan fitur aplikasi
yang jauh lebih mahal. Bagaimana, teman-teman akan menyebarkan informasi ke
saudara, adik, tetangga agar bisa belajar dengan mudah lagi.
Comments