Tantangan Ibu Millenial dalam Mengasuh Anak


Yuhu, apa kabar semuanya? Semoga kalian baik-baik saja ya…

Ada info terbaru untuk kalian khususnya ibu-ibu Millenial, untuk menciptakan generasi emas. Pada masa pandemic ini, ibu-ibu sangat dianjurkan untuk melindungi anaknya dengan cara memberikan protocol kesehatan. Anak-anak diajarkan untuk membersihkan tangan, tidak hanya membersihkan tangan pada saat sebelum dan sesudah makan saja tetapi setelah beraktivitas di luar. Tidak harus masa pandemic saja ya, dalam kehidupan sehari-haripun seperti itu. Agar anak kita terhindar dari virus dan penyakit, dan menciptakan hidup yang lebih sehat.

Tanggal 11 Agustus 2020, aku ikut Webinar di aplikasi Zoom dengan tema “Mencetak Ibu Millenial Pembangun Generasi Emas 2045 di Era Pandemi Covid 19”. Dengan narasumber sbb :

-        Hj Khofifah Indar Parawansa,  Ketua Umum PP NU

-        Dr Hj Erna Yulia Soefihara,  Ketua  VII PP NU

-        Media  Octariana, MCN Asisten Deputi Ketahanan Gizi KIA

-        DR. dr. TB. Rachmat Santika Sp. A (k), MARS Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak

-        Arif Hidayat SE.MM, Ketua Harian YAICI

-        dr Ranti Hanna Sp. A, Dokter Spesialis Anak dan Perwakilan Ibu Millenial.

 Ada apa dengan Ibu Millenial?

Ibu Millenial menurut Meida Octariana, Ibu yang sedang bermasalah dengan pola makanan. Pola makanan yang serba instan yang mengandung tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam, rendah serat, vitamin dan juga mineral. Kemudian lebih banyak duduk dengan gadget sehingga menjadi kurang gerak, dan juga kurang tidur sehingga tidurnya kurang berkualitas sehingga dapat menurunkan hormon.

Hal tsb , sangat terpengaruh terhadap anak apabila sang ibu pada saat hamil tidak memperhatikan gizi. Gizi yang lengkap seperti karbonhidrat, Protein, Lemak, Mineral, Vitamin, dan Air. Terutama sekali pada masa pandemic seperti ini, sangat penting sekali makan makanan yang bergizi dengan membatasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh.

Asupan garam pada makanan sehari-hari 2000 mg sedangkan gula 50 mg. jika kelebihan garam dan gula berakibat menghalangi masuknya vitamin C dalam sel, hipersuline, meningakatkan mikroba negative sehinga membuat anak menjadi gizi buruk dan obesitas.

Salah Persepsi dengan Susu Kental Manis

Banyak ibu-ibu beranggapan bahwa Susu Kental Manis adalah Susu, karena media mengiklan Susu Kental Manis adalah Susu. Anggapan itu salah, susu kental manis hanya untuk toping makanan karena mengandung gula dan susu hanya sebagai aromanya saja. 

Peran Keluarga

Peran keluarga sangatlah penting, karena keluarga adalah tempat belajar pertama anak. Oleh karena itu, peran ibu sangatlah penting untuk memberikan makan makanan yang bergizi. 

Nah, gimana teman-teman sudah jelaskan peranan ibu? Yuk, ajarkan anak-anak kita berperilaku sehat. 


Comments

Okti Li said…
Saya juga mengikuti seminar nasional secara virtual ini. Terkagum kagum saya dengan keynote speaker yang disampaikan oleh Ibu Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa

Salam
Okti
ginanelwan said…
Ibu-ibu skg yg auto melek teknologi,,saya jamin udh pd pinter-pinter,,,yg masih worries sama ibu-ibu yg kurang literasi...sebaiknya sih ada penanganan khusus mislkn sosialisasi jemput bola
sari widiarti said…
Bener banget, peran keluarga itu penting, harus bisa menciptakan suasana yang nyaman dan aman untuk anak-anak, salah satunya menciptakan komunikasi yg baik dalam keluarga
keren banget informasinya ya kak, bisa ngebuat ibu bersemangat lagi untuk terus menemani anak selama pandemi. Semoga kuat ngadepin semua yang serba daring hehehe
Shyntako said…
Buibu jaman now apalagi di masa pandemi gini, mau g mau jadi pada melek teknologi ya, karena memang kita harus bisa nyeimbangin sama jamannya juga sih ya hrs mau belajar terus dalam mendidik anak dari masa ke masa
Susi Susindra said…
Masa pandemi ini benar-benar tantangan ya. Tantangan nutrisi, tantangan belajar, bahkan tantangan berupa hambatan eksplorasi anak.
Anak saya biasa mbolang dan selama pandemi ini ia hanya di rumah saja.

Semoga pandemi ini segera berakhir
Inova Melisa said…
Iya ya mba benar sekali ini tantangan kita di era millenial, makanan bergizi dan gaya hidup tidak sehat. Semoga kita dimampukan mengatasinya..
Wenda Witrasari said…
Iya kak kita musti aware ya sebagai ibu millenial apa yang harus kita lakukan dan info apa yg salah dan benar semoga kita selalu aktif mengupgrade diri
Akarui Cha said…
Iya banget. Susu kental manis itu bukan susu melainkan gula. Kenapa ya namanya nggak disebut dengan kental manis saja? Apa karena aromanya seperti aroma susu?
Enita said…
Jadi intinya kita sebagai ibu yang harus melakukan kebiasaan dan gaya hidup yang lebih baik dan sehat ya kak.. Karena kebiasaan baik pasti akan menurun pada anak..
Fenni Bungsu said…
Semoga nggak ada lagi ya salah persepsi tentang SKM sehingga nggak menjadikannya lagi sebagai makanan utama melainkan hanya sebagai toping makanan aja
Asih Mufisya said…
Peran ibu saat pandemi ini jadi makin tambah woow ya. Terpenuhinya asupan nutrisi yang tepat dan sesuai untuk anak tentunya akan membantu masa tumbuh kembangnya jadi lebih optimal.
Ada Resensi said…
Ibu di setiap zaman punya tantangan tersendiri ya. Semoga nih buibu milenial lebih cerdas dan bijak ngasih asupan makanan pada keluarganya :)
Bener banget yah, peran keluarga sangatlah penting, karena keluarga adalah tempat belajar pertama anak. Ini yang kadang kusadari aku kurang dekat dengan anak. Padahal komunikasi juga sangat penting. Apalagi dengan banyaknya makanan2 instan. Duh jadi pe ER banget. Terimakasih informasinya kak :)
Ilman Nafian said…
Era milenial mengajak para bunda dan bapak untuk lebih faham dan lincah dengan internet. Karena ini sangat penting dalam mendampingi anak-anak di rumah.
Raja Lubis said…
Ibarat kata, keluarga adalah madrasah pertama bagi anak, peran keluarga memang sangat penting dalam tumbuh kembang sang anak.
Marfa Umi said…
Tantangan ibu milenial ini memang cukup banyak yang perlu diperhatikan mulai dari bagaimana pola asuh, makanan untuk kebutuhan gizi, hingga komunikasi dg anak scr baik
Andiyani Achmad said…
edukasi kalo susu kental manis itu bukanlah susu harus digalakkan ya.. supaya gak salah lagi memberikan asupan nutrisi susu sebenarnya untuk anak