Hari Stroke Sedunia : Cegah Stroke dan Segerakan Ke Rumah Sakit


Hallo teman-teman, apa kabarnya nih? Semoga teman-teman dalam keadaan sehat ya…

Kali ini, aku akan membahas penyakit stroke. Penyakit ini, kita ga tahu kapan dan di mana dan siapa saja terserang. Dulu, penyakit ini hanya di derita oleh orang tua tapi tidak menyangka usia yang muda bisa terkena. Factor utamanya adalah gaya hidup, kita makan makanan tanpa menghiraukan kesehatan terutama garam dan gula di konsumsi secara berlebih.

Penyakit ini juga, proses penyembuhannya sangat lama dan menimbulkan masalah baru yaitu kecatatan terbilang penyakit ini sangat mahal. Maka, tanggal Acara ini berlangsung pada tanggal 21 Oktober 2022 bertempat di JS Luwansa Hotel. Dalam acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Selain itu turut hadir juga beberapa narasumber diantaranya drg. Widyawati, MKM, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dan dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON). Dan pada sesi talkshow kali ini dimoderatori oleh Wardah Fajri selaku Founder Bloggercrony.

Nah pada tahun 2022 secara global mengusung tema “The power of saving #Precioustime”, dan tema Nasional, “Setiap Menit Berharga, SeGeRa Ke RS”.

Penyakit stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya yaitu tekanan darah yang tinggi, gula darah yang tinggi, diet yang tidak sehat, merokok dan kurang aktifitas fisik. Itulah yang menjadi alasan kuat agar semua orang harus menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI telah melakukan beberapa upaya dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Kardioserebrovaskular, berikut adalah diantaranya:

  • Promotif. Upaya promotif ini dilakukan dengan mengkampanyekan perilaku CERDIK, yaitu (C) Cek kesehatan secara berkala6, (E) Enyahkan asap rokok, (R) Rajin beraktivitas fisik, (D) Diet sehat dengan kalori seimbang, (I) Istirahat cukup dan (K) Kelola stres.
  • Mengenali tanda dan gejala dini serangan stroke. Nah masyarakat bisa mengenali dengan jargon “SeGeRaKeRS”.
  • Mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Hal ini bisa dilakukan melalui pemantauan IMT (tinggi badan, berat badan), pengukuran tekanan darah dan gula darah minimal 1 kali dalam setahun bagi yang belum mempunyai faktor risiko PTM. Nah bagi masyarakat yang sudah mempunyai faktor risiko PTM diharapkan dapat melakukan perubahan gaya hidup.
  • Upaya kuratif dengan penguatan pelayanan kesehatan dengan mengembangkan jejaring pengampuan RS layanan stroke. Ke 9 RS Utama Paripurna akan memberikan bimbingan atau pengampuan sehingga pada akhir tahun 2024 diharapkan setiap Provinsi akan memiliki paling sedikit 1 buah RS tingkat Utama atau Madya dan sebagian setengah dari Kab/kotanya mempunyai RS di kabupaten/kota dapat ditingkat menjadi Madya yang akan menjadi rujukan regional bagi kab/kota disekitarnya.
  • Upaya Rehabilitatif yang dilakukan pada fase akut (selama di rumah sakit) dan fase kronis untuk mencegah disabilitas atau serangan ulang. Untuk pelayanan rehabilitasi dimasyarakat akan dilakukan dalam bentuk homecare dan rehabilitasi bersumberdaya masyarakat yang akan dilakukan oleh para kader terlatih, serta edukasi kepada keluarga dan caregiver bagaimana cara melatih penderita.

Nah, yuk kita cegah stroke dengan gaya hidup sehat jangan ikut-ikutan trend kita malah terkena penyakit tidak menular lainnya.

 


Comments