Merajut Asa di Kampung Berseri Astra Cengkareng Timur

 

Jakarta adalah tempat impian para perantau, entah impian untuk melanjutkan pendidikan atau meraih impian untuk ekonomi menjadi lebih baik. Tidak heran, semua dari berbagai suku bangsa  berlomba-lomba untuk tinggal di Jakarta. kita harus memperhatikan lingkungan sekitar untuk memanfaatkan lahan yang ada agar,  kita bisa menghirup udara bebas dengan cara cocok tanam. Tapi, hal itu mustahil untuk tinggal di Jakarta karena lahan sangat sempit karena banyaknya gedung bertingkat dan sangat sedikit taman kota.

 Di lingkungan padat penduduk, seperti Cengkareng Timur Jakarta Barat, yang terkenal dengan wilayah kumuh dan padat penduduk. Menjadikan salah satu contoh yang bisa merubah dari lingkungan yang kumuh bisa terlihat asri, ini berkat kerja sama penduduk sekitar dan juga Bapak Abdullah sebgai kader penggerak KBA (Kampung Berseri Astra).

Daerah Cengkareng Timur, terkenal dengan pemukiman padat penduduk, kumuh dan miskin yang masalah utamnya adalah masalah sampah. Berlokasi dengan pasar, kondisi perkampungan ini sangat kotor, becek, dan banyak sampah.

Dengan banyaknya sampah, maka warga sekitar membuat bak sampah, sampah di kumpulkan di bank sampah lalu di sortir terutama sampah plastic dan juga minyak jelantah (minyak bekas pakai) dan di setor. Dan uang yang di hasilkan, masyarakat bisa dapat uang dan juga uang minyak jelantah itu uangnya di berikan kepada masyarakat yang tidak mampu.

Bapak Abdullah, menggerakan para ibu PKK untuk memanfaatkan lahan kosong yang bertujuan untuk menanam pohon baik pohon herbal maupun pohon sayur mayur.  Dan juga pada saat pintu masuk menuju perkampungan KBA, banyak pepohon berjalar di sekitar tembok.

Ibu PKK dan Bapak Abdullah, menanam pepohonan apotek hidup dan juga bunga  seperti pohon jarak, lidah buaya, pandan, kunyit, binahong, dll. Walaupun, lahan yang di gunakan tidak begitu luas tapi sangat bermanfaat untuk warga sekitar.


Selain apotek hidup, KBA Cingkareng Timur juga memanfaatkan lahan kosong menjadi lumpung pangan mereka. Ada dua tempat lumpung pangan warga Cengkareng Timur, da nada orang baik yang bersedia lahan kosongnya di manfaatkan warga untuk lumpung pangan.

Lumpung pangan, di manfaatkan untuk menanam tanaman sayur seperti singkong, terong, petai cina, kangkung, bayam, pisang, papaya, daun bawang, dll. Selain menanam tamanan sayur, warga memanfaatkan juga dengan membudidayakan ikan guppy, sejenis ikan hias yang di jual bebas di pasaran baik pedagang offline maupun pedagang online.

Kedua lumpung pangan tesebut, menurit Bapak Abdullah, bisa bermanfaat untuk warga agar bisa memenuhi kebutuhan warga. Selain itu, kedepannya tidak hanya menanam dan membudidayakannya saja tapi juga sebagai penghasilan bagi warga sekitar. Dan rencana kedepannya, akan membudidayakan tanaman lidah buaya, yang akan di olah menjadi minuman.

Sebagai watga KBA Cengkareng Timur, tentu saja bangga karena dengan kondisinya sekarang terlihat lebih asro dan bersih. Bahkan, atas upaya bapak Abdullah sebagai Kader penggerak dan juga Ibu PKK wilayah Cengkareng Timur mendapatkan penghargaan berupa Penghargaan Utama kategori Program Kampung Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Barat di bulan Oktober 2021.

Aksi lokal meningkatkan ketahanan pangan melalui lumpung pangan dan Bank Sampah menjadi poin utama penghargaan yang di berikan oleh KBA Cengkareng Timur. Dampak dari permasalahan sampah mulai teratasi dengan adanya program daur ulang sampah dan juga Bank Sampah. Warga mulai sadar, dan sadar dengan melakukan penghijauan. Dan juga potensi banjir berkurang, dengan melakukan gerakan kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.


Comments