Lawan Obesitas dan Menjaga Penglihatan



Obesitas adalah momok yang paling penakutkan, karena seseorang yang mengalami obesitas akan /’ mudah terserang berbagai penyakit. Apalagi, kita menemukan beberapa kasus di televisi yang terkena obesitas. 

Pada tanggal 08 Oktober, aku di undang oleh Kemenkes (Kementrian Kesehatan) untuk memperingati hari Obestitas. Dengan narasumber,  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr Cut Putro Arianie, M.H.Kes, dr. M.Siddik, SpM dari PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), dan Yudhi Adrianto, S.GzRD dari PERSAGI (Persatuan  Ahli Gizi Indonesia).

Obesitas atau kelebihan berat badan sangat rentan akan penyakit, terutama penyakit diabetes dan jantung. Untuk lebih lengkap lagi kita bahas obesitas lebih terperinci ya…

Apa Obesitas Itu?

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energy dengan energy yang digunakan dalam waktu yang lama. Obesitas juga ditemukan pada remaja dan anak-anak. menurut riset 2017 dari Harvard T.H Chan School of Public Health, orang yang mengalami kenaikan berat badan 2 hingga 9 kilo sebelum 55 tahun meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit tidak menular, seperti :

1.      Penyakit Kardiovaskula (terutam a penyakit jantung iskemik (23%) dan strokr, yang penyebabkan utama kematian.
2.      Diabetes (44%).
3.      Gangguan musculoskeletal (terutama osteoarthritis – penyakit degenerative sendi yang sangat melumpuhkan).
4.      Beberapa kanker (7-41%) termasuk endometrium, payudara, ovarium, prostat, hati, kandung empedu, ginjal, dan usus besar.
5.      Obesitas pada anak merupakan hal yang serius, anak-anak yang memiliku kelebihan berat badan cenderung menjadi orang dewasa yang gemuk. Anak-anak yang mengalami obesitas, terkena kardiovaskulas dan akan mengalami kesulitan bernafas, peningkatan resiko patah tulang, hipertensi, resistensi insulin dan efek psikologis, yang pada intinya mengalami kecatatan dan kematian dini.
Cara mengukur apakah berat badan kita normal atau tidak bisa dihitung melalui Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklarifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. IMT didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram di bagi kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).
Metode lain adalah pengukuran Antropemetri tubuh adalah dengan cara mengukur linkar perut/lingkar pinggang, Internasional Diabetes Federation (IDF) mengeluarkan kriteria ukuran lingkaran ukuran pria kurang dari 90 cm dan pada perempuan kurang dari 80cm.
Penyebab Obesitas 

1.      Faktor Genetik
Salah satu dari orangtuanya obesitas, maka peluang dari anak-anak 40-50%. Dan bila kedua orangtuanya obesitas, maka peluangnya 70-80%.

2.      Factor Lingkungan
a.      Pola makan
Jumlah asupan energy yang berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Jenis makanan dengan kepadatan energy yang tinggi (tinggi lemak, gula, serta kurang serat) menyebabkan ketidakseimbangan energy.
b.      Pola aktivitas fisik

3.      Faktor Obat-Obatan dan Hormonal
a.      Obat-obatan
Obat-obatan jenis Steroid yang sering digunakan dalam jangka waktu yang lama untuk terapi asma, oesteoaritis dan alergi menyebabkan nafsu makan yang meningkat sehingga meningkatkan resiko diabetes.
b.      Hormonal
Hormonal yang berperan dalam kegiatan obesitas antara lain adalah hormone leptin, ghrelin, tiroid, insulin, dan estrogen.

Cara mencegah Obesitas
1.      Mengubah gaya hidup dan pola makan
2.      Konsumsi makanan sesuai da nisi piringku untuk memenuhi gizi seimbang.
3.      Perbanyak aktivitas fisik
4.      Mengatur pola istirahat/tidur

 

Hari Penglihatan

Selain memperingati hari obesitas, Kemenkes mempringati hari penglihatan sedunia. Mata merupakan jendela dunia, dengan mata pula kita bisa melihat hal-hal yang indah lainnya. Mata adalah melindungi dari paparan debu, kotoran, sinar ultra violet. Untuk menghindari penyakit mata, kita harus makan buah dan sayur. 

Beberapa penyakit mata :
1.      Kelainan Refraki, kelain melihat suatu benda dengan jelas, tetapi melihat bayangan benda tersebut tidak. Dengan kata lain, sinar sejajat yang datang dari jarak tak terhingga yang masuk ke mata harus difokuskan teapt pada retina.

Jenis-jenis kelainan Refraksi :
·        Myopi (Rabun Jauh)
·        Hipermetropia (Rabun Dekat)
·        Presbiopia (Rabun dekat usia lanjut).

2.      Katarak, merupakan penyakit mata yang menyebabkan kekeruhan lensa akibat penuaan atau sebab lain. sehingga menyebabkan penurunan penglihatan sampai terjadi kebutaan. Katarak biasa terjadi pada usia 40 tahun, atau setelah benturan pada bola mata. Pada kasus tertentu, katarak dapat dikenali pada bayi dan anak biasanya merupakan kelainan sejak lahir.

Factor Risiko Katarak
·        Usia lanjut 40 tahun
·        Paparan sinar ultraviolet
·        Riwayat keluarga
·        Disebabkan oleh penyakit mata lain (misalnya: glaukoma, uveitis, trauma).
·        Kelainan sitemik (misalnya : kencing manis dan kelainan metabolic lainnya)
·        Pemakaina tetes mata steroid secara rutin
·        Kebiasaan merokok

Jenis-jenis katarak
·        Katarak senilis
·        Katarak traumatika
·        Katarak kongenital
·        Katarak komplikas

Tanda dan gejala
·        Penglihatan kabur
·        Penglihatan ganda
·        Silau
·        Penglihatan semakin kabur sudah berganti-ganti ukuran kacamata.

Jadi, bila kamu mengalami katarak hanya dapat diterapi melalui operasi.

3.      Glaukoma, suati penyakit yang ditandai oleh kumpulan gejala berupa peningkatan tekanan bola mata yang disertai kerusakan saraf mata dan penyempitan lapang pandang.

Jenis-jenis Gkaukona dan Gejalanya :
a.      Glaucoma Akut adalah glaucoma yang diakibatkan peninggian tekanan intraolukar (dalam bola mata) yang mendadak.
Gejalanya :
·        Mata merah
·        Tajam penglihatab turun mendadak
·        Rasa sakit atau nyeri pada mata yang dapat menjalar ke kepala
·        Mual dan muntah (pada tekanan bola mata yang sangat tinggi)
·        Lapang padanng menyempit

b.      Glaucoma kronik adalah kelompok penyakit mata yang umumnya ditandai dengan kerusakan optic dan kehilangan lapang pandang yang bersifat progresif serta berhubungan dengan berbagai factor resiko terutama tekanan Intraokuer (TIO) yang tinngi.
Gejalanya, kadang-kadang tidak terlihat tanda dan gejala yang khas, seringkali ditemukan setelah keadaan lanjut.

4.      Retinopati Diabetikum, merupakan suatu gangguan pembuluh darah mikro yang mengenai pembuluh darah prejapiler, retina, kapiler, dan venula, sehingga menyebabkan penyumbatan (oklusi). Mikrovaskuler dan kebocoran vaskuler, akibat kadar gula yang tinggi dan lama.

Factor resiko :
·        Kadar glukosa darah yang tiak terkontrol dengan baik
·        Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, hyperlipidemia

Pencegahan terhadinya gangguan penglihatan dan kebutaan
·        Hidari membaca dengan jarak terlalu dekat
·        Membaca ditempat yang terang atau tempat dengan tingkat cahaya yang cukup
·        Tidak membaca sambil tiduran
·        Tidak menonton televise pada jarak terlalu dekat
·        Hindari penggunaan computer dengan jarak yang terlalu dekat
·        Hidarai penggunaan gadget terlalu lama
·        Lakukan olahraga mata agar menjadi kuat dan elastis
·        Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan diet gizi yang seimbang
·        Istirahat yang cuku
·        Hindari asap rokok
Nah, cukup jelaskan pemaparan di atas. Semoga bermanfaat dan jaga kesehatan ya teman….

Comments